26 November 2008

KEJURDA KKI PROV. KALTIM 22-23 NOVEMBER TAHUN 2008




Setelah gagal melaksanakan kegiatan Kejurda di Tenggarong Kutai Kartanagara, akhirnya Pengcab Samarinda mengambil alih pelaksanaan kegiatan kejurda KKI tahun ini. Dengan bertempat di gedung PSBB Komp. MAN 2. Pelaksanaan Kejurda dari tgl. 22 - 23 November 2008 ini di buka langsung oleh Ketua Umum KKI Kaltim. Ir. H. Sutrisno Thoha yang dihadiri beberapa tokoh olahraga yang ada di kaltim. Dari kegiatan Kejurda ini hanya Balikpapan dan Bulungan yang absen kali ini karena belum siap. Dengan jumlah peserta keseluruhan 113 peserta yang terdiri dari Samarinda 35 atlit, Kutai Kartanagara 65 atlit, Nunukan 4 atlit dan Kutai Timur 9 atlit tentunya ini merupakan sejarah baru bagi KKI di Prop. Kaltim ini. Dengan perolehan mendali :
1. Kutai Kartanagara 15 17 15
2. Samarinda 11 8 13
3. Kutai Timur 2 - 2
4. Nunukan 1 1 1

Sehingga Kutai Kartanagara menjadi Juara Umum untuk Kejurda KKI I tahun 2008 ini.
Dan Kejurda KKI ke II akan berlangsung pada tahun 2010 nanti, semoga cabang-cabang KKI yang ada di Kaltim ini semakin bergairah untuk menumbuh kembangkan didaerahnya masing-masing.
"Sukses Pengembangan, Sukses Pembinaan dan Sukses Prestasi"

19 November 2008

KEJURDA KKI PROV. KALTIM TAHUN 2008


Perhelatan akbar KKI Prov. Kaltim Tahun 2008 ini akhir terlaksana pada tgl. 22 - 23 November 2008.
Dengan bertempat di Gedung PSBB Komp. MAN 2 Samarinda. KKI Prov. Kaltim melaksanakan Kejuaraan Daerah guna mempersiapkan karateka-karatekanya menuju ajang KEJURNAS KKI pada tahun 2009 mendatang. Setelah mengalami perubahan tempat yang semula di rencanakan dikota Tenggarong akhirnya berpindah ke Kota Samarinda. Dan ini sebuah prestise yang cukup menggembirakan bagi KKI di Kaltim ini. Dengan 3 jenis nomor pertandingan akan semakin menambah maraknya kegiatan kejuaraan ini... JUJITSU, KATA & KUMITE
Dengan tema " Langkah Awal Menggapai Prestasi Terbaik" dan motto " Sukses Pengembangan, Sukses Pembinaan dan Sukses Prestasi." KKI di Prop. Kaltim dengan 2 kotamadya dan 3 kabupaten...mencoba mengasah dan menggali bakat-bakat atlit karatekanya yang terpendam dengan menunjukkan kualitas terbaiknya.... THE SPIRIT AND SOUL NEVER DIE OUT......

03 November 2008

FENOMENA

Berbagai wacana untuk menggelar event terus mengalir, setelah stagnasi dengan event intern hanya dengan mengikuti event-event yang digelar(selalu dadakan) oleh FORKI. Semakin menambah minimnya pengalaman bertanding bagi atlit itu sendiri. Setidaknya dengan banyak (harus)nya sebuah event akan semakin menambah pengalaman & jam terbang atlit itu sendiri selain prestise untuk Perguruan/organisasi yang bersangkutan dan si murid sendiri, entah itu berbicara cabang, daerah bahkan mungkin nasional. ” NAMA” boleh besar, ”TERIAKAN” boleh nyaring tapi mana bukti & fakta otentik yang menyatakan “NAMA & TERIAKAN” besar melaksanakan sebuah event kalau ada event (nama induk) selalu menyangkutkan " NAMA" disana?!Besar atau kecilnya sebuah event, namun bila dilaksanakan oleh organisasinya sendiri pasti ada kurang dan lebihnya, namun nilai “historis” dampaknya itulah yang memberikan efeknya. Sementara nilai kejujuran selalu dinomor 2, 3, ….1000 kan. Bagaimana kita bisa bersikap jujur, itu kembali kepada pribadi masing-masing namun dapatkan kita menjujurkan diri disaat memandang “air bening “(yunior) yang tidak mengerti apa-apa lalu kita campur dengan pewarna-perwarna yang berbeda (macam2 aliran maupun teknik) dengan cara yang tidak fair. Dominan warna mana yang akan muncul nantinya setelah dicampur beragam warna…. lalu pertanyaannya dapatkah mereka kembali “bening ” seperti semula. Jawabannya pasti TIDAK. Justru dari sanalah akan timbul persoalan baru, dalam arti apa yang kita tanam pasti hasilnya beberapa % saja sesuai dengan harapan kita. Pertanggung jawaban MORAL-lah jawaban (mungkin) pastinya. Bermacam karakter di kumpulkan pada satu dojo lalu dilatih bersama untuk memiliki karakter yang sama (PEDOMAN KARATE & SUMPAH KARATE), namun siapkah kita bila ada beberapa karakter itu menjadi jiwa “pembangkang” . Memaknai BUSHIDO, mudah untuk mengucapkannya namun ke “sana” bagaimana? Karena disana bukan ucapan yang dibutuhkan tapi sikap, sifat dan mental itulah yang diarah ke jiwa BUSHIDO. Pembelajaran diri untuk memaknai BUSHIDO masih tetap berjalan selama yang bersangkutan masih memakai atribut namanya KARATE. Membuka dan mengawali sebuah kegiatan (ranting) berarti siap dengan konsekwensinya, namun kejujuran & pertanggung jawaban selalu bertolak belakang apabila ada kepentingan. Asumsi selalu muncul ini & itu, sementara yang bersangkutan selalu menutupi kelemahan dirinya (malu hati) dengan berbagai alasan. Meluruskan sebuah kesalahan adalah hal wajib dan harus dilakukan, tapi apa yang didapat dari sana? Lumrah dan manusiawi sekali namanya sifat manusia. Harusnya kita berkaca diri, karena namanya hukum alam pasti berjalan tidak selamanya seseorang selalu diatas pasti ada kalanya dibawah. Dan yang perlu diingat adalah bagaimana kita dapat memberikan contoh yang baik kepada yunior - yunior kita dengan suatu hal "lurus" tidak berkelok-kelok.Jangan lah merasa senior kita lupakan diri bagaimana mulanya kita bisa jadi senior. Dengan demikian sebelum kita bertindak dan berkoar-koar merasa bisa namun tidak mampu melakukannya, alangkah baiknya kita berkaca pada diri sendiri karena kita tidak bisa menilai kemampuan kita pribadi tapi orang lainlah yang berbicara mengenai diri kita apa, bagaimana, kenapa, mengapa, dan siapa diri kita dari orang lain.